Batik Tulis Sumenep merupakan salah satu warisan budaya dari Keraton Sumenep. Secara Umum batik tulis ini hampir sama dengan batik tulis di Madura pada umumnya, namun yang membedakan dari daerah lain, selain pewarnaannya yang cenderung kontras, batik tulis Sumenep mempunyai motif yang unik. Sentra batik tulis Sumenep terdapat di daerah Pakandangan, Bluto, sekitar 16 km ke arah selatan dari pusat Kota Sumenep.
Sejarah
Sentra batik tulis di Desa Pakandangan Barat, Bluto, dan kapedi Sumenep, Madura sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Kerajaan Sumenep masih berdiri. Sampai sekarang sentra batik tersebut masih bertahan. Sembari tetap mempertahankan tradisi batik tulis, mereka tetap mengikuti perkembangan motif dan desain dalam membatik.
Desa Pakandangan Barat, Bluto, Sumenep, sudah terkenal sebagai sentra produksi batik tulis sejak zaman Belanda. Bahkan, sentra kerajinan batik tulis di desa ini sudah mulai kondang sejak Kerajaan Sumenep masih eksis hingga berakhir di bawah kekuasaan Ario Prabuwinoko pada tahun 1926-1929. Tak heran, bila motif batik buatan desa ini banyak dipengaruhi tradisi keraton. Misalnya, terlihat motif kipas yang sudah ada sejak tahun 1930-an