Terletak di Jalan Gading Surabaya. Masjid ini memiliki arsitektur oriental dengan permainan dan sentuhan seni tingkat tinggi di sana sininya, dimana melambangkan akulturasi budaya Cina, Jawa dan Islam. Akulturasi tersebut dituangkan dalam warna campuran antara hijau, beralih ke kuning dan merah.
Bangunan ini merupakan arsitektur khas Cina dengan penggabungan dari "Joglo" Jawa. Hal ini pula menunjukkan adanya percampuran budaya Cina dan Jawayang telah terjalin sejak dahulu kala. Nama Masjid Cheng Ho diambil dari nama Laksamana Cheng Ho, yaitu seorang Laksamana dari Cina dan menjadi muslim selama masuk ke Majapahit.
Bentuk Masjid Cheng Ho terinpirasi dari Niu Jei, Masjid di Beijing, Cina, yang dibangun pada 996 M
Terkait dengan interior, terdapat banyak sentuhan interion Cina di setiap sudut Masjid. Sebagai contoh, Pagoda yang ada di gerbang masuk. Ada juga naga dan singa terbuat dari lilin dengan bertuliskan firman Allah dan dibuat dalam huruf Arab di puncak Pagoda. Di sisi kiri bangunan, ada Bedug selalu menjadi bagian dari sebuah Masjid besar.
Bangunan masjid memiliki delapan sisi dan setiap nomor memiliki artinya sendiri menurut kepercayaan Islam dan Cina. Nomor 11 melambangkan ukuran Ka'bah, dan nomor sembilan adalah menggambarkan 'Wali Songo' sebagai penyebar Islam di Pulau Jawa. Sementara angka delapan melambangkan bahwa pat kwa yang berarti keberuntungan atau mulia.
0 komentar:
Posting Komentar