Dragon Media Project99

Musik, arransemen musik, Alat Musik, Lighting, Recording, perawatan alat musik, event, Traveling dan Outbound.

Musik dan alat Musik

Musikal arransemen, penyediaan alat musik, perawatan dan perbaikan alat musik, stem piano.

Audio, Video dan Recording

penyediaan, setup dan seting Audio system. penyediaan video visual, recording event, clip (audio dan video), dokumentasi (photo dan video)

Lighting dan Stage

Penyediaan lighting event, setup dan seting lighting. Penyediaan stage event, seting dan setup stage.

Tour, Traveling dan Outbound

Tour Traveling Destinasi dan event, Outbound Destinasi dan event.

Senin, 28 September 2015

Perut ayam

nama makanan ini sebenarnya bukan seperti apa yg kita bayangkan.
bukan terbuat dari isi perut ayam yang terdiri dari usus,ampla,hati dan lain lain, melainkan terbuat dari tepung terigu yang di campur beberapa bahan kue yang hasilnya sangat enak dan manis...

Makanan ini biasa terdapat didaerah sekitar surabaya dan sidoarjo,
biasanya di jajakan pada pagi hari menemani sajian teh hangat atau kopi nikmat..

agak susah sih menemukan makanan yg legendaris seperti ini..

Yuk kita lestarikan budaya kuliner indonesia agar tidak hilang ....

Jumat, 25 September 2015

Tehnik dan perlengkapan shoting vidio





Bagi yang ingin menggeluti Dunia Video Shooting, berikut beberapa peralatan tambahan untuk Shooting Video selain kamera dan komputer :

• suara

untuk teknik pengambilan suara panggung paling baik bila mengambilnya terpisah dari dunia video, bila anda mempunyai budget lebih mungkin bisa menggunakan notebook, dan mengambil suara dari audio mixer secara digital.

• light

usahakan menggunakan light yang sesuai kebutuhan (hindari backlight), lebih baik lagi jika di lampu menggunakan kipas agar lebih awet

• Shooting Hiburan dengan lebih dari 1 camera

 untuk membuat effect suara hiburan supaya tidak terputus dengan menggunakan 2 camera, hal yang anda lakukan adalah:

1. Camera ke-1 buatlah hidup (On) terus sampai lagu/music selesai.

2. Camera ke-2 buatlah berpindah-pindah, misalnya shoot penonton, pemain musiknya, penyanyinya dari beberapa sudut, usahakanmembuat sudut lebih dari 45 derajat. Hasil dari camera-2 ini nantinya suara dibuang. dan suara yang dipakai adalah

suara dari camera-1.

3. sobat tinggal mencocokkan potongan2 camera-2 dengan track lagu dari camera-1. Memang memerlukan waktu, tapi kalau sudah biasa tidak akan menyulitkan.

4. Kalau belum biasa, camera-2 ambil penonton atau penabuh musik
saja, permasalahannya kalau anda mengambil penyanyi anda akan sedikit kesulitan mencocokan ucapan (maaf) mulut penyanyi dengan hasil suara camera-1.

1. Pake Taping ( Multicamera)

Betul kalo mo lebih dari 1 camera,(Multicam) enaknya pake Video Switcher/Visio Mixer, trus Record di 1 VTR/VCR ato kalo gak ada VTR bisa direcord ke handycam via S-video ato Y/C(Composite). Audionya ambil dari mixer soundsystem/FOH trus diconnect ke input audionya VTR.

Kamis, 24 September 2015

Perlengkapan Panggung



Panggung, stage, rigging, dan tenda sangat diperlukan dan merupakan salah satu kunci agar terlaksananya sebuah acara dengan sukses, untuk keperluan acara di lapangan, sekolah, kampus, atau pun untuk acara indoor, berikut ini sedikit info tentang ukuran,modul dll

PANGGUNG RIGGING UKURAN 6 M X 4

MODUL 30 CM X 30 CM
ROOF TYPE CONE
TINGGI ATAP 6 METER
TINGGI LANTAI PANGGUNG 1 METER


PANGGUNG RIGGING 8 M X 6 M

MODUL 30 CM X 30 CM
MODUL 30 CM X 30 CM
ROOF TYPE CONE
TINGGI ATAP 6 METER
TINGGI LANTAI PANGGUNG 120 CM


PANGGUNG RIGGING 10 M X 8 M

MODUL 30 X 30 CM
ROOF TYPE CONE
TINGGI ATAP 7,5 METER
TINGGI LANTAI PANGGUNG 120 CM


PANGGUNG RIGGING 12 M X 10 M

MODUL 40 CM X 40 CM
ROOF TYPE CONE
TINGGI ATAP 8 METER
TINGGI LANTAI PANGGUNG 120 CM


GATE RIGGING

TINGGI 3 METER, 4 METER DLL
LEBAR 1,5 METER, 2 METER, 3 METER DLL
MODUL 30 CM


STAGE / VENUE BARICADE

TINGGI 130 CM, LEBAR 200 CM
TINGGI 120 CM, LEBAR 200 CM
TINGGI 130 CM, LEBAR 100 CM
TINGGI 120 CM, LEBAR 100 CM



Rabu, 23 September 2015

Selamat Idul adha

Segenap staff dan Pimpinan Dragon Media Project mengucapkan
Selamat Idul Adha
Semoga segala kebaikan di limpahkan Allah untuk kita semua dan dijauhkan dari segala musibah

Senin, 21 September 2015

Rumah Batik - Surabaya

Rumah Batik Tambak Dukuh - Surabaya


Batik sudah menjadi ikon nasional dan diakui dunia pasca ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Di Indonesia batik menjadi baju seragam baik instansi negeri maupun swasta.

Masing masing daerah mempunyai ciri khas corak yang berbeda-beda. seperti corak Yogya, Solo, Cirebon, Pekalongan dan lain-lain. Bahkan di Yogyakarta ada beberapa tempat wisata dimana kita bisa mngikuti kursus singkat membatik diantaranya kampung Mangunan dan Desa Giriloyo

Jawa Timur juga mempunyai keaneka ragaman batik yang cukup banyak. Sedikitnya ada 16 kabupaten yang mempunyai corak dan ragam tersendiri.yakni batik Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Pasuruan, Malang, Batu, Jombang, Kediri, Pacitan, Banyuwangi, Jember dan Tulungagung.



Tentu akan merepotkan jika harus mendatangi daerah-daerah itu satu persatu jika ingin melihat ragam batik. Untuk melihat koleksi aneka ragam batik seluruh Jawa Timur tersebut repot kalau harus mendatangi satu persatu daerah penghasil batik tersebut. Di Yogyakarta aneka batik tersimpan di Museum Batik, sedangkan jika di Surabaya Anda bisa datang ke Rumah Batik Jawa Timur. Terletak di Jl. Tambak Dukuh I No. 4 Surabaya, rumah ini merupakan inisiatif pengrajin batik asal Pamekasan Madura bernama Faiqah Ismail.

Di Sini kita dapat menyaksikan hampir 2.000 lembar batik dengan berbagai rumah batik jatim1corak dan ragam. Tak heran jika kemudian Rumah Batik Jawa Timur mendapatkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia). Bukti penghargaan tersebut berupa batik berlogo kota Surabaya terbesar yang bisa Anda saksikan jika berkunjung ke rumah batik tersebut. Rumah Batik Jawa Timur dibuka untuk umum mulai tahun 2004 ini dapat dikunjungi pada sejak pukul 08.00 – 20.00 WIB setiap hari kerja atau hingga pukul 19.00 WIB saat akhir pekan.

Minggu, 20 September 2015

Sampe/kecapai Dayak Kalimantan (Alat Musik Tradisional)

Sampe merupakan alat musik tradisional Suku Dayak.Penyebutan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik ini berbeda-beda dalam tradisi masing-masing Sub suku dayak yang ada di Kalimantan Timur.

Sejarah
Orang-orang suku Dayak yang sebagian besar menetap di wilayah Kalimantan, Indonesia dan Malaysia Timur telah melalui periodesasi zaman yang sangat lama. Oleh karena itu, kaum Melayu Tua ini tentunya memiliki peradaban dan kebudayaan beserta semua perangkat adat dan tradisinya. Salah satu wujud hasil budaya orang Dayak adalah alat musik tradisional yang memiliki ciri dan kegunaan yang khas. Dalam kehidupan sehari-hari orang Dayak, seni musik dan alat-alat musiknya menjadi salah satu media yang diperlukan dalam pelaksanaan upacara-upacara adat, selain tentu saja juga berfungsi sebagai sarana hiburan. Terdapat berbagai jenis alat musik dalam tradisi kebudayaan orang Dayak, termasuk alat musik pukul, tiup, maupun petik. Salah satu alat musik petik yang cukup poluler di kalangan suku Dayak, terutama orang-orang suku Dayak yang hidup di Kalimantan Timur, adalah sampe. Sampe dalam bahasa lokal suku Dayak dapat diartikan “memetik dengan jari". Dari makna namanya itu diketahui dengan jelas bahwa sampe adalah perangkat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Namun, penamaan alat musik Melayu Dayak ini ternyata berbeda-beda di tiap-tiap sub etnis suku Dayak yang ada di Kalimantan timur. Nama sampe’ digunakan oleh orang-orang suku Dayak Kenyah, orang-orang suku Dayak Bahau dan Kanyaan menyebutnya dengan nama sape’, suku Dayak Modang mengenal alat musik ini sebagai sempe, sedangkan orang-orang Dayak Tunjung dan Banua menamainya dengan sebutan kecapai’ .
Kendati sama-sama berjenis alat musik petik, namun sampe agak berbeda dengan gitar dalam cara memainkannya. Dalam memainkan gitar harus menggunakan satu tangan saja untuk memetik senar, sedangkan tangan lainnya difungsikan untuk mengatur nada pada dawai yang terdapat pada gagang gitar. Lain halnya dengan sampe di mana alat musik ini dapat dimainkan justru dengan jari-jari dari kedua belah tangan. Bedanya lagi, apabila gitar pada umumnya memiliki 6 senar, pada sampe biasanya hanya terdapat 3 senar meskipun ada juga sampe yang bersenar 4 dan seterusnya. Dulu, dawai sampe menggunakan tali dari serat pohon enau, namun kini sudah memakai kawat kecil sebagai dawainya. Pada bagian kepala sampe (ujung gagang), dipasang hiasan ukiran yang menggambarkan taring-taring dan kepala burung enggang.


Fungsi dan Kegunaan
Sampe adalah alat musik yang berfungsi untuk menyatakan perasaan, baik perasaan riang gembira, rasa sayang, kerinduan, bahkan rasa duka nestapa. Dahulu, memainkan sampe pada siang hari dan malam hari memiliki perbedaan. Apabila dimainkan pada siang hari, umumnya irama yang dihasilkan sampe menyatakan perasaan gembira dan suka-ria. Sedangkan jika sampe dimainkan pada malam hari biasanya akan menghasilkan irama yang bernada sendu, syahdu, atau sedih. Terdapat ungkapan mengenai sampe yang termuat dalam Tekuak Lawe, sastra lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam tradisi masyarakat Dayak, khususnya suku Dayak Kanyaan dan Kenyah. Ungkapan yang berbunyi sape' benutah tulaang to'awah itu secara harfiah dapat diartikan Sampe mampu meremukkan tulang-belulang hantu yang bergentayangan. Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa alat musik sampe mampu membuat orang yang mendengarnya merinding hingga menyentuh tulang atau perasaan. Bagi para tetua adat Dayak di zaman dulu, keyakinan akan kesakralan sampe memang betul bisa dirasakan karena suasana pedesaan dan nuansa adat pada saat itu masih sangat kental.
Hingga kini, kepercayaan akan tuah sampe masih diyakini oleh para sesepuh Dayak, misalnya ketika sampe dimainkan dalam suatu upacara adat. Saat bunyi petikan sampe terdengar, seluruh orang akan terdiam, kemudian terdengar sayup-sayup lantunan doa atau mantra yang dibacakan bersama-sama. Dalam suasana seperti ini, tidak jarang di antara mereka ada yang kerasukan roh halus atau roh leluhur. Sampe juga dimainkan pada saat acara pesta rakyat atau acara gawai padai, sampe dimainkan untuk mengiringi tari-tarian yang lemah gemulai.
Seiring dengan perkembangan zaman, sampe kemudian tidak hanya berfungsi sebagai alat musik untuk menyatakan perasaan saja, namun sampe juga mulai sering dimainkan bersama dengan alat-alat musik lainnya. Anak-anak muda Dayak gemar memainkan sampe sembari berkumpul bersama di malam hari. Selain itu, sampe dimainkan oleh kaum Lelaki Dayak untuk menarik perhatian perempuan yang sedang ditaksirnya . Sampe juga berfungsi sebagai alat musik hiburan dalam suatu keluarga besar. Tradisi orang Dayak yang tinggal di rumah betang membuat sampe menjadi sarana yang termudah untuk meramaikan suasana atau untuk menghibur ketika ada salah seorang anggota yang sedang bersedih. Di rumah betang, tersedia sebuah ruangan besar untuk acara adat atau sebagai ruang keluarga. Di ruang besar inilah, para pemuda Dayak saling unjuk kemahiran dalam memainkan sampe Tidak hanya itu, sampe juga sering dimainkan sebagai wujud rasa syukur atas peristiwa atau moment tertentu, misalnya ketika hasil panen melimpah.

Bahan dan cara pembuatan
Alat musik petik sampe dibuat dari bahan kayu pilihan. Kayu yang dinilai mempunyai kualitas baik sebagai bahan pembuat sampe adalah jenis-jenis kayu sebangsa kayu meranti, misalnya kayu pelantan, kayu adau, kayu marang, kayu tabalok, dan sejenisnya. Jenis kayu-kayu itu dipilih karena kuat, tidak mudah pecah, keras, tahan lama, dan tidak mudah dirusak atau dimakan binatang seperti rayap. Semakin keras dan banyak urat daging kayunya, maka suara yang dihasilkan sampe akan semaki baik pula . Untuk dawai atau senar sampe, pada awalnya masih menggunakan tali yang berasal dari serat pohon enau atau aren, namun sekarang senar sampe sering dibuat dari bahan kawat tipis sehingga bunyinya akan terdengar lebih nyaring .
Tahap-tahap pembuatan sampe adalah, pertama, batang pohon diratakan dengan menggunakan kapak lalu dijemur sampai kering. Setelah kayu benar-benar kering, balok kayu tersebut dilubangi secara memanjang, namun tidak sampai tembus ke permukaan. Jika proses melubangi kayu sudah selesai, lalu diukir lagi sesuai dengan bentuk yang diinginkan.[2] Kemudian dibuat bahu atau gagang sampe kira-kira sebesar kepalan tangan. Di bagian ujungnya, dibuat lubang sebagai tempat pemutarnya sesuai dengan jumlah senar . Di setiap lubang putaran tersebut ditusuk dengan ujung pisau untuk membuat tempat memasukkan senar agar dapat dililitkan pada putarannya.
Sampai di sini tahap pembuatan sampe sebenarnya telah selesai, namun biasanya dilanjutkan dengan menambahkan ukiran dengan ornamen khas Dayak, yakni dengan corak burung enggang dan taring-taring hewan buruan yang merupakan lambang keagungan dan kebesaran orang-orang Dayak. Tahap selanjutnya adalah memasang senar di mana sebagai alat untuk menyeleraskan nada menggunakan belahan rotan yang dipotong-potong. Belahan rotan ini direkatkan dengan kelulut, sesuai dengan nada yang diinginkan . Bentuk sampe pada umumnya menyerupai perahu dan mempunyai bagian-bagian tertentu. Dalam bahasa suku Dayak Kenyah, penyebutan bagian-bagian sampe yakni: usa, mulam, batak, hudog sampe, uta, batuk, ndon, Iowong sampe, dan seterusnya .

Cara memainkan
Cara memainkan alat musik sampe adalah mula-mula senar-senar sampe diselaraskan dengan perasaan pemetik nya. Hal ini dilakukan karena sampe adalah alat musik yang berfungsi untuk menyatakan perasaan seseorang. Oleh karena itu, hasil stem senar-senar sampe tersebut berbeda-beda untuk setiap orang. Bunyi senar yang dihasilkan itu masih merupakan nada-nada dasar. Untuk menyelaraskan nada-nada lainnya dilakukan dengan memindah-mindahkan ndon. Dengan cara ini, sampe pun bisa dimainkan sesuai dengan nada lagu yang diinginkan. Namun, jika ganti memainkan lagu lain, maka ndon sampe juga harus diubah atau diselaraskan lagi diinginkan. Cara memetik sampe adalah dengan jari-jari kedua tangan, baik tangan kiri maupun tangan kanan. Petikan ini akan menghasilkan bunyi accord . Pemetik sampe memainkan lagu hanya dengan berdasarkan perasaan sehingga bunyi yang dihasilkan pun akan mengena sesuai dengan perasaan si pemetik.

Sasando Nusa Tenggara Timur (Alat Musik Tradisional)

Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.

Sasando Tradisional 
Ada beberapa jenis sasando yaitu sasando gong dan sasando biola. Sasando gong biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dengan syair daerah rote untuk mengiri tari, menghibur keluarga yang berduka dan yang sedang mengadakan pesta. Bunyi sasando gong nadanya pentatonik. Sasando gong berdawai 7 (tujuh) atau 7 (tujuh) nada, kemudian berkembang menjadi 11 (sebelas) dawai. Sasando gong lebih dikenal di pulau rote.
Diperkirakan akhir abad ke 18 sasando mengalami perkembangan dari sasando gong ke sasando biola. Sasando biola lebih berkembang di Kupang. Sasando biola nadanya diatonis dan bentuknya mirip sasando gong tetapi bentuk bambu diameternya lebih besar dari sasando gong dan jumlah dawai pada sasando biola lebih banyak, berjumlah 30 nada berkembang menjadi 32 dan 36 dawai. Sasando biola ada  2 bentuk yaitu sasando dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari daun lontar/haik dan sasando biola dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari bahan kayu maupun multiplex (kotak/box/peti). Mengapa dikatakan sasando biola? Karena nada-nada yang ada pada sasando meniru  nada yang ada pada biola, pada mulanya alat penyetem dawai terbuat dari kayu, yang harus diputar kemudian diketok untuk mengatur nada yang pas. Sasando biola biola yang terbuat dari kotak kurang mengalami perkembangan dan akhirnya orang lebih mengenal sasando biola dengan ruang resonansinya dari haik (daun lontar yang dibentuk menyerupai wadah), seperti yang sering kita lihat pada uang kertas lima ribuan emisi tahun 1992. 

Sasando Listrik/Elektrik
Sasando listrik atau sasando elektrik diciptakan oleh Arnoldus Edon, sasando elektrik ini termasuk dalam salah satu jenis Sasando Biola yang mengalami perkembangan teknologi. Sasando tradisional mempunyai beberapa kekurangan dan kelemahan antara lain, daun lontar mudah pecah dan pada saat musim hujan sering timbul jamur diatas permukaan daun, dan suara sasando ketika dipetik suaranya sangat kecil. Sasando elektrik yang diciptakan ini tidak menggunakan wadah dari daun lontar peti kayu/kotak/box dari papan, karena tidak membutuhkan ruang resonansi yang berfungsi sebagai wadah penampung suara.Bunyi langsung dapat di perbesar lewat alat pengeras suara (sound system / speaker aktif). Berawal dari peristiwa kerusakan sasando biola yang terbuat dari peti kayu/kotak milik ibu mertua dari Arnoldus Edon pada tahun 1958, sasando yang rusak itu di perbaikinya dan menjadi baik.  Dari situlah awal mulanya Arnoldus Edon mulai mendapatkan ide dan mulai bereksperimen membuat sasando elektrik. Ia berpikir kalau memetik sasando yang posisi sasandonya tertutup dengan daun lontar yang lebar dan bunyinya hanya bisa di dengar oleh segelintir orang saja yang ada disekitarnya dan petikan serta kelentikan jari-jemari tidak dapat dinikmati atau dilihat oleh orang lain karena tertutup daun lontar. Alangkah indahnya apabila sasando itu dipetik dan di dengar dengan suara yang besar, dinikmati oleh banyak orang dari kejauhan dan petikan jari-jemari yang lemah gemulai dapat dilihat keindahannya, karena sasando dipetik dengan menggunakan 7 sampai 8 jari. Tahun 1958 diciptakanlah Sasando listrik/elektrik, eksperimen demi eksperimen dilakukannya untuk mendapatkan bunyi yang sempurna yang sama dengan bunyi asli dari Sasando. Tahun 1959 Arnoldus Edon hijrah ke Nusa Tenggara Barat (Mataram) sebagai seorang Kepala Sekolah di Mataram. Berbekal ilmu pengetahuan sebagai seorang guru IPA/Fisika, maka pada tahun 1960 Sasando Elektrik ini berhasil dirampungkan dan mendapatkan bunyi yang sempurna sama dengan suara aslinya. Bentuk sasando elektrik ini dibuat sebanyak 30 dawai. Inilah awalnya Arnoldus Edon membuat sasando listrik yang hasilnya pertamanya langsung di bawah ke Jakarta oleh Thobi Messakh (tokoh adat dari Rote). Jadi Sasando elektrik di buat pertama kali pada waktu Arnoldus Edon masih berada di Mataram. Pembuatan Sasando Elektrik dibuat lebih modern dari Sasando tradisional ada perbedaan dalam cara pembuatannya. Komponen sasando elektrik memang lebih ruwet, sebab banyak unsur yang menentukan kualitas suara yang dihasilkan pada alat musik tersebut. Selain badan sasando dan dawai. Alat yang paling penting pada sasando elektrik adalah spul (pickup)  yang merupakan sebuah transducer yang akan mengubah getar dawai menjadi energi listrik, lalu diteruskan melalui kabel dan masuk kedalam amplifier.


Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.

Rabu, 16 September 2015

Bonang Jawa Timur (Alat Musik Tradisional Indonesia)

Alat musik Tradisonal dan cara memainkannya


Teknik memainkan Bonang dikenal dengan 3 cara yang akan saya jelaskan secara rinci di bawah ini.

1. Teknik Dua Nada Dipukul Bersamaan

Teknik ini juga memiliki 2 macam jenis pukulan yaitu, Gembyang dan Kempyung

a. Gembyang

Teknik gembyang dilakukan dengan cara menabuh bonang menggunakan kedua tangan anda pada dua nada yang sama secara bersamaan.
Misalnya: nada 2 rendah dipukul bersamaan dengan nada 2 tinggi atau nada 1 tengah dipukul bersamaan dengan nada 1 tinggi.

b. Kempyung

Teknik Kempyung sedikit berbeda dengan teknik Gembyung. Teknik Kempyung dilakukan dengan cara menabuh bonang menggunakan kedua tangan anda pada dua nada yang berbeda secara bersamaan.

2. Teknik Beberapa Nada Dipukul Satu Persatu

Teknik ini di daerah Jawa disebut dengan mipil. Mipil berasal dari kata pipil (bahasa jawa ) yang berarti mengambil biji jagung satu persatu. Hal tersebut yang serupa dengan teknik ini yang memukul bonang satu persatu pada bagian pencon (bagian atas bonang yang menonjol).
Mipil memiliki beragam jenis, diantaranya mipil lombo dan mipil lados
• Mipil lombo
Pola mipil jenis ini digunakan pada bonang barung di irama I. Ketikabonang barung dipukul dengan teknik mipil lombo, maka bonang panerus menggunkan teknik mipil lados.
• Mipil lados
Pola mipil jenis ini digunakan pada bonang barung di irama II. Ketikabonang barung dipukul dengan teknik mipil lados, maka bonang panerus menggunkan teknik mipil rangkep.

3. Teknik Imbal-imbalan

Teknik ini merupakan pola pukul imbal yang dilakukan oleh sepasang bonang, yaitu bonang barung dan bonang panerus. Biasanya teknik ini digunakan ketika penabuh gendang menabuh kendang ciblon.
Misalnya:
 Bonang Barung : . 1 . 3 . 1 . 3
 Bonang Panerus : 2 . 5 . 2 . 5 .
Bagaimana? Menarik bukan teknik dan cara memainkan alat musik bonang. Nah, tak ada salahnya anda mencobanya di rumah. Sebagai generasi penerus bangsa, anda harus paham dan bisa memainkan alat musik tradisional milik negara sendiri, jangan sampai alat musik ini diklaim oleh negara lain. Oleh karena itu cintai dan terus lestarikan musik tradisional Indonesia.
Cintailah budaya bangsa karna bangsa kita bunya beraneka ragam budaya yang tersebar diseluruh tanah air Indonesia yg kita cintai ini

Minggu, 13 September 2015

Lirik Lagu Sampai kapan - Mike Mohede

Sampai Kapan

Maafkan diriku yang tak pernah bisa

Coba melepaskanmu, melupakanmu
Memang saat ini, sungguh sulit bagiku
Saat ku butuh cintamu, kau berlalu dariku

Oooooh, mungkin nanti di suatu waktu

Oooooh, kau kan kembali di pelukku

Sampai kapan aku kan menanti

Oh Tuhan tolong kuatkan hati ini
Hanya dia nafasku, kembalikan padaku
Karna terlalu lelah jiwaku menunggu

Oh, bagaimana bisa aku melupakanmu

Jika semua hayalku tertuju padamu
Jujur ku tak bisa menghindari bayangmu
Yang sudah begitu lama mengitari sadarku

Oooooh, mungkin nanti di suatu waktu

Oooooh, kau kan kembali di sisiku

Sampai kapan aku kan menanti

Oh Tuhan tolong kuatkan hati ini
Hanya dia nafasku, kembalikan padaku
Karna terlalu lelah jiwaku menunggu

Sampai kapan aku kan menanti

Oh Tuhan tolong kuatkan hati ini
Hanya dia nafasku, kembalikan padaku
Karna terlalu lelah jiwaku menunggu

Terlalu lelah jiwaku menunggu 


Sabtu, 12 September 2015

Netjes mode presented

Dragon Media Project
menampilkan
Netjes Mode 





Jumat, 11 September 2015

Wisata Kuliner Surabaya

Bagi Para wisatawan yg sedang berkunjung ke kota Pahlawan - Surabaya jangan lupa untuk mampir ke beberapa wisata kuliner khas dan yang top markotop di surabaya...
berikut ini beberapa wisata kuliner yg wajib di kunjungi...slamat menikmati..

Sate kelopo ondomohen - Surabaya

Pernah menyantap sate yang dibaluri parutan kelapa saat dibakar? Jika belum, inilah saatnya Anda mencoba. Sate Klopo Ondomohen Ny. Asih yang terletak di Jalan Walikota Mustajab 36 merupakan salah satu tempat wisata kuliner populer di Surabaya.

Sate bisa dibuat dari daging ayam, sapi, jeroan, udang dan sumsum. Sate disajikan dengan saus kacang, irisan bawang, cabe dan sepiring nasi atau lontong yang ditaburi serundeng atau abon kelapa parut.


Soto lamongan Cak Har - Surabaya

Meskipun bukan merupakan kuliner khas Surabaya, namun Soto Lamongan Cak Har ini banyak diminati oleh warga asli Surabaya maupun wisatawan. Berbeda dengan soto Lamongan pada umumnya, di sini kuah soto menggunakan santan sehingga lebih kental dan gurih. Selain itu, taburan koya pun menambah nikmat santap kuliner Anda.

Tempat wisata kuliner yang terletak di Jalan Ir. H. Soekarno ini menyajikan soto dengan banyak pilihan mulai dari jeroan, daging ayam, brutu, kulit sampai ceker ayam. Menariknya, pengunjung banyak yang meminta balungan atau tulang ayam. Apa istimewanya tulang ayam ini? Pelanggan di sini senang menyesap tulang yang sudah lunak ini. Balungan ini diberikan secara gratis selama persediaan masih ada

Lontong Balap Garuda - Pak Gendut

 lontong balap juga menjadi kuliner khas Kota Pahlawan yang tak boleh Anda lewatkan. Salah satu tempat populer yang menjualnya adalah Lontong Balap Garuda Pak Gendut yang terletak di Jalan Prof. Dr. Moestopo (sebelumnya di Jalan Kranggan).

Tempat wisata kuliner yang telah dirintis sejak tahun 1956 ini sekarang dikelola oleh generasi ketiga, namun rasanya tak berubah sejak pertama kali disajikan. Perpaduan antara lontong, tauge, lento, kuah dan bumbu petisnya sangat pas dan menghasilkan cita rasa yang luar biasa lezat. Anda juga bisa memesan sate kerang dan es kelapa muda sebagai teman bersantap.















Kamis, 10 September 2015

Gordang Sambilan Mandailing (Alat Musik Tradisional Indonesia)

Berikut ini kami sampaikan alat musik tradisional dari Tanah air kita yg kaya akan suku bangsa dan budaya sehingga bisa menambah wawasan kita tentang bangsa Indonesia yg indah ini...

Gordang Sambilan Mandailing


Gordang Sambilan ( Gendang Sembilan ) adalah alat musik tradisional yang berasal dari daerah Mandailing di Provinsi Sumatera Utara. Dinamakan Gordang Sambilan karena Alat musik tradisional ini teriri dari 9 ( sembilan ) buah Gendang.

Bentuk

Bentuk Gordang Sambilan menerupai Gendang yang besar dengan panjang berbeda-beda dan disusun secara rapi.

Jenis dan cara memainkan

Gordang Sambilan termasuk jenis alat musik ritmis dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh.

Penggunaan

Gordang Sambilan biasanya dipertunjukan dalam upacara adat, penyambutan, acara pernikahan dan juga acara kematian. Gordang Sambilan biasanya dimainkan dengan alat musik lainya seperti Gong, alat musik tiup dan sebagainya yang berkembang di daerah Mandailing Sumatera Utara.

Kamis, 03 September 2015

Pengaruh musik Terhadap Perkembangan kecerdasan Dan Emosi

Pengaruh Musik Untuk Perkembangan kecerdasan dan pengendalian Emosi
Di masa lalu, musik juga memiliki peran yang sangat penting di mata masyarakat primitif. Mereka percaya, musik bisa mencegah datangnya bencana atau kejadian buruk lain. Sejarah penggunaan musik sebagai media penenang psikologi manusia telah dirintis sejak masa filosof Yunani kuno, Plato dan Aristoteles, pengaruh musik terhadap jiwa manusia telah dibahas secara khusus. Selama berabad-abad yang lalum, bangsa Iran memanfaatkan terapi musik sebagai metode penyembuhan dan menjadikannya sebagai faktor yang bisa menjaga kesehatan jiwa

Lewat efeknya yang ajaib, musik dapat membebaskan rasa manusia dari jeratan tekanan batin, rasa kesepian, panik, dan berbagai gangguan mental lainnya. Karena itu, kini di berbagai negara marak didirikan berbagai pusat-pusat penelitian maupun praktek terapi musik. Musik, sesuai dengan susunan interval dan ritmenya memiliki refleksi khusus yang bisa merangsang sel-sel saraf sehingga perasaan manusia bisa diperlemah, diperkuat ataupun dialihkan. Pengaruh itu bahkan telah dibuktikan secara ilmiah di sepanjang fase kehidupan manusia, mulai dari masa di embrio hingga masa senja. Bahkan bisa berpengaruh juga pada jenis mahluk hidup lainnya seperti tumbuhan.

Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent). Roger Sperry (1992) dalam Siegel (1999) penemu teori Neuron mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi perpautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu.


PUSAT SEPATU WEDORO


 WEDORO - Waru

Wedoro adalah sebuah desa di Kecamatan Waru, Sidoarjo, di daerah perbatasan Surabaya. Desa ini telah berkembang menjadi pusat Industri kerajinan Sandal dan Sepatu sejak Kemerdekaan Indonesia.

Desa ini berhasil meningkatkan komoditas ekonomi dalam bidang industri rumah tangga dengan membuat sepatu dan sandal atau bahkan tas.

Wedoro terkenal dengan industry sepatunya, dan ada banyak pembeli setia yang selalu datang dan membeli di sini. Jumlah outlet telah mencapai lebih dari 210 toko. Sementara, jumlah perajin dari yang dicatat oleh Asosiasi Pengusaha Sepatu dan Sandal adalah sekitar 600. Kemampuan produksi pengrajin di Wedoro sekitar 100 grosir / minggu / perajin. Di Waru, Kabupaten Sidoarjo, ada 17 desa, 9 diantaranya menjadi pusat industri sandal dan sepatu, yaitu Wedoro, Kepuh Kiriman, Brebek, Wadung Asri, Tambak Rejo, Ngingas, Tropodo, dan Janti.